Saturday 2 October 2010

Lebaran bersama saudara seindonesia


Malvern, UK
30 Ramadhan 1431 H

Malam takbiran kali ini masih di negrinya ratu Elizabeth. Sama seperti tahun-tahun kemarin, tak ada sanak saudara. Hanya keluarga inti, aku, suami dan putra-putriku. Jam sepuluh kumasih berkutat  dengan ketupat, opor, rendang, krupuk dan segala tektek bengeknya. suamipun ikut berjibaku. Anak-anak kusuruh mempersiapkan semua perlengkapan yang akan dipakai besok. Baju, sepatu, alat sholat dan lain sebagainya.

Sedari tadi suara Takbir terus menggema meski hanya lewat youtube. Biarpun begitu tak mengurangi kehidmatanku untuk mengikuti alunannya. Kuturut bertakbir memuji asmaNYA. Ada perasaan lirih dihati, sekelebat terbayang ke masa lalu. Masa ketika menghabiskan malam takbiran bersama keluarga tercinta. Berkumpul bersama ibu bapak, adik kakak, para ipar, juga para ponakan yang menambah ramai suasana. 

Kuputar Takbir berulang kali, kuikuti di bibir dan di hati. Berbalas aku dan suami, diselingi putra-putri menimpali. Karena hanya itu yang bisa kami lakukan untuk menciptakan suasana malam takbiran ini. Kamipun tidur larut malam karena angan ini sibuk mereka rencana.

*****
1 syawal 1431 H

Kubangun subuh hari. Lalu kubereskan semua perlengkapan dan makanan sedari tadi. Sedangkan pasukan masih asik dengan selimutnya sendiri-sendiri. Kubangunkan mereka dengan nada yang sedikit tinggi. 
" Papihhh...tetehhh....dedeee.....ayo bangunnnnnn....hari lebaran tlah tiba !"
Serentak mereka bangun dan berburu kamar mandi. Sibuk dengan pakaian yang baru dibeli. Sambil bercermin mematut diri. Tak lupa kusuruh mereka sarapan pagi. Tentunya dengan  ketupat dan opor yang menanti sedari tadi.

Jam tujuh pasukan sudah siap pergi. Kumasukan barang-barang ke dalam bagasi. Alat sholat, makanan, minuman, cemilan, dan lain sebagainya. Beginilah kami, sudah tiga tahun merayakan idul fitri dikota sebelah. Maklumlah kami tinggal di sebuah kota kecil bernama Malvern. Sebuah kota kabupaten worcester yang letaknya sebelah selatan Birmingham. Kali ini kami akan mengunjungi saudara seIndonesia kami di kota Bristol. Satu setengah jam lamanya perjalanan yang akan ditempuh.

*****
Ya Allah....sampai juga kami pada lebaran tahun ini, gumanku dalam hati ketika satnav berbunyi "arriving destination". Kami memasuki area parkir. Satu persatu parkiran dipenuhi mobil para jamaah. Kamipun turun dari mobil, begitu pula pengendara di kiri kanan, depan belakang mobil kami.  Mobil sebelah rupanya orang Pakistan, perempuannya cantik, laki-lakinya tampan, mereka sekeluarga turun dari mobil lalu tersenyum padaku, "Sallamuallaikuumm....", kata mereka, lalu kujawab "Waallaikumsallam". Mobil didepanku sepertinya orang inggris asli. Istrinya berjilbab rapih, suaminya memakai kopiah haji, merekapun memberi salam kepada kami. Berjalan beriringan dengan jamaah lainnya menuju lokasi sholat ied.  Iring-iringan kami sempat menyita perhatian warga sekitar, karena gedung yang disewa untuk sholat ied kali ini melewati sekolahan SD (primary shool). Murid-murid bule dan para orang tuanya memperhatikan kami. Senang juga menjadi pusat perhatian orang-orang !!!...:)

Hawa suka cita dan rasa gembira sangat terasa saat memasuki lokasi sholat ied. Setengah ruangan sudah terisi jamaah. Mataku sibuk mencari kawan sebangsa dan setanah air. Di sudut ruang itu kulihat lambaian tangan seorang teman. Segera kuhampiri, ternyata sudah berkumpul ibu-ibu, remaja putri juga bocah-bocah cilik berkerudung lucu. Kebanyakan dari mereka berdomisili Bristol dan sekitarnya. Kesemuanya temanku ini berasal dari suku yang berbeda, ada jawa, sunda, padang, betawi, aceh, makasar dll. Pokoknya kalau sedang diperantauan seperti kami ini, asal sama seindonesia pastilah menjadi saudara.  Saudara sebangsa dan setanah air. Mengutip kalimat dari seorang teman Sulawesiku, beliau bilang "torang samua basudara toh?". Benar sekali, kalau sudah ngumpul begini sudah menjadi saudara kita sendiri.

*****
Selepas sholat eid, acara dilanjut dengan open house di rumah seorang teman. Ada sekitar dua puluh kepala keluarga, yang rata-rata mempunyai dua anak berarti sekitar 80 orang hadir disana.  Acara diawali dengan bersalaman dan saling bermaafan. Selanjutnya acara ramah tamah alias makan-makan. 

Sebuah tradisinya kami, bila ada acara kumpul bersama seperti ini, entah itu pengajian, sukuran, arisan, atau apapun. Setiap keluarga terbiasa membawa satu jenis makanan atau lebih. Apalagi hari itu hari raya Idul fitri, maka makanan istimewa dipastikan hadir. Mulai dari makanan pembuka, utama hingga penutup. Mulai dari yang manis, asem, asin. Ada masakan padang, sunda, jawa, dsb. Semuanya disajikan dalam meja yang besar. Saat itu kumembawa rendang dan peuyeum/tape ketan. Hari itu benar-benar pestanya makanan Indonesia.  Suasana semakin menghangat, obrolan semakin mengasikan. Seperti kebanyakan obrolan ibu-ibu yang tidak jauh dari soal keluarga dan masakan. Saling mencicipi makanan satu dengan makanan lainnya juga saling bertukar resep. 

Seperti biasa, setingan tempatnya dibagi empat. Ibu-ibu menguasai ruang makan dan dapur, bapak-bapak menguasai ruang tamu, anak gadis berkumpul di kamar, anak laki berlarian di halaman belakang. Setelah acara makan selesai disambung dengan nobar alias nonton bareng. Kebetulan seorang teman baru pulang dari indonesia dan membawa CD Sang Pemimpi. Lengkap sudah acara hari ini, diawali sholat ied, silaturahmi, makan-makan, ditutup nonton bareng sambil leyeh-leyeh ditemani cemilan-cemilan kecil  Alhamdullilah hirobilaalamin....terima kasih Ya Rabb...Kau berikan kenikmatan yang tak berujung di hari kemenangan kami ini.

Satu lagi tradisi kami, disetiap akhir perjumpaan selalu diakhiri dengan acara berbungkus ria. Ituloh ...makanan kan berlimpah. Meskipun sudah dimakani oleh sekian banyak orang masih saja bersisa. Jadi yang punya rumah biasanya sudah antisisapi eh antisipasi menyediakan bungkus plastik. Jadi bagi siapa saja yang ingin membawa buah tangan berupa makanan yang masih tersisa di meja saji maka silahkan bungkus sendiri. Kalau sudah begitu maka ibu-ibu proaktif membungkusi apa yang mereka mau. 
Ah ... dasar ibu-ibu.......:)

Selepas dari acara open house itu, kami melanjutkan sowan ke rumah teman yang dituakan. Masih di kota yang sama, hingga pulang tengah malam.

Segala lelah yang terasa berbalas dengan rasa suka cita yang didapat seharian itu. Hari penuh keceriaan dan kegembiraan. Ya Allah..terimakasih atas segala nikmat yang telah Kau limpahkan hari ini. Lebaran kali ini terasa lebih nikmat, biarpun dinegri orang.

numpang nampang di tempat parkir


bergaya sebelum sholat ied


Dimanapun, kapanpun, tetap begaya..:D

=======================================================
Continue reading...
 

CemilanBandung Copyright © 2009 Designed by Ipietoon Blogger Template In collaboration with fifa
Cake Illustration Copyrighted to Clarice